Cerita Sex Terbaik Saat Melakukannya, Kristin & Eric


 

Narasi Sex Hai.. Namaku Dewi, umur 26 tahun. Saya termasuk cewek yang punyai tingkat libido yang lebih tinggi. Saya tidak pernah lama berpacaran, karena saya orangnya tidak pernah senang ngesek sama kekasih-pacarku dan cepat jemu. Bahkan sekarangpun saya kerap cari kepuasan sendiri. Dan itu juga tidak terbatas, cowok bahkan juga cewek sekalinya saya suka.

Cersex SedarahYang paling ngedukung ialah mukaku yang cukup dan bodiku yang tidak ngecewain. Cuma bermodal senyuman dan pakaian seksi, banyak cowok yang ingin share kepuasan denganku. Kebayakan mereka tidak tahan jika menyaksikan dadaku yang padat membusung atau pahaku yang sekal. Saya tidak perlu lelah mencari mitra cewek, karena saya mengenali benar siapa cewek-cewek yang dapat dibawa bermain.

Saya bekerja sebagai pendamping akuntan dalam suatu Jasa Akuntan Public yang cukup populer di kota Surabaya. Tugas yang meletihkan dari jam 8 pagi sampai 8 malam itu kadangkala membutuhkan refresing . Bahkan juga ini hari saya lembur sampai jam 1/2 sebelas. Karena itu saat Kristin, rekan kerjaku ngajakin dugem, saya segera menyetujui. Saya tahu Kristin mustahil cuma ajak dugem saja. Karena saya tahu Kristin itu pengikut memahami lesbisme.

Tetapi tidak apalah, saya suka digerayangin jari lentik cewek. Apalagi Kristin benar-benar menarik. payudaranya montok sedikit tidak cocok dengan badannya yang cukup kurus, tetapi kuat sekali. Telah lama saya ingin meremas-remas payudaranya bahkan juga mengulum puting payudaranya tersebut.

Narasi Seks Paling populer 2018 | Dengan naik mobilnya, kami selekasnya melaju ke sebuah diskotik yang tidak terlampau besar tetapi lumayan ramai. Sesampai di diskotik kami selekasnya cari meja kosong di pojok diskotik. Meskipun di sudut tetapi gampang melihat ke floor dance. Lantas kami pesan minuman mengandung alkohol enteng untuk menghangatkan tubuh. Saat sang pelayan bergerak pergi sesudah mengantar order kami, Kristin mulai rapatkan badannya kepadaku.

Saya berpura-pura tidak perduli sekalian terus mengobrol dengannya. Tetapi lama-lama jari Kristin mulai berani meraba-raba pahaku yang tetap terikat span ketat. Rangsangan itu mengena padaku sampai saya balas dengan semakin memperdekat jarak duduk kami. Tetapi belaian Kristin semakin panas menyelusup ke kembali rokku. Karena tidak kuat dan malu bila harus disaksikan orang, saya selekasnya ajak Kristin melantai.

“Kita turun yok?” kataku.
“Sedap di sini saja ah,” jawabannya menampik.
“Mari donk Kris.”

Saya tarik tangannya untuk turun ke floor dance. Kami ngedance meng ikuti hiruk-pikuk musik diskotik. Dalam keremangan dan kilatan lampu, saya saksikan keayuan muka Kristin yang terlihat polos. Melihatku tersenyum-senyum kearahnya, Kristin meliuk-liukkan badannya erotis. Daya rangsang yang dinampakkannya dari pergerakan badannya dan senyum nakalnya makin membuatku mabok. Sekalian bergoyang saya dekap badannya sampai ke-2 payudara kami sama-sama bertabrakan.

Kadang-kadang tanganku dengan nakal meremas pantatnya yang tetap tertutup celana panjang. Tangannya dekap kuat badanku seperti tidak ingin lepas. Tanganku semakin nakal coba mengelana dibalik bajunya dan meremas ke-2 payudaranya yang tetap terikat BH. Ooohh.. demikian lembutnya payudara Kriswin, lembut dan kenyal sekali. Lantas tanganku bergerak melepaskan pengait BH nya hingga dengan bebas tangan kananku bisa membelai dan meremas buah dadanya yang keras sementara tangan kiriku sudah membungkam kemaluannya yang tetap terlindungi celana panjangnya.

Sementara Kristin pejamkan matanya menghayati tiap sentuhanku sekalian terus bergoyang meng ikuti musik yang menghentak-hentak. Badannya bergerak mendekat ke badanku.

“Kamu garang , ya?” bisiknya.
“Tetapi kamu sukai kan?”

Kristin rapatkan badannya sekalian menciumi belakang telinga kananku. Embusan hangat napas Kristin membuat nafsuku seperti dipicu. Jariku selekasnya mencari puting susunya lantas melintirnya sampai membuat Kristin mengikik kegelian.

Satu jam selanjutnya Kristin ajakku keluar dari diskotik tersebut. Kami sudah sama setuju akan melanjutkan nafsu kami sampai terpenuhi. Kami ke arah sebuah hotel paling dekat lantas selekasnya ke arah kamar yang sudah kami pesan. Setelah tiba di dalam kamar Kristin menanggalkan bajunya sekalian tirukan style penari stripis. Secara lembut, perlahan-lahan untuk perlahan-lahan ditanggalkannya bajunya satu-satu dengan pergerakan yang membuat air liurku akan nenetes. Tinggal CD-nya yang tetap menempel.

Dengan ke-2 payudara yang menggantung cantik Kristin dekatiku perlahan-lahan sekalian permainkan CDnya yang telah basah. Aku juga turut menanggalkan bajuku dengan beberapa gerakan yang aku bikin seerotis mungkin. Mata Kristin berbinar-binar saat BH-ku lenyap dari ke-2 payudaraku.

“Wowww.. besar dan kuat sekali.. untuk aku ya..” kata Kristin sekalian membelai tepian buah dadaku, selanjutnya Kristin mengulum putingnya yang telah mengeras semenjak barusan.
“Ooogghh.. sshh.. sedap sekali,” rintihku.

Diisapnya dalam-dalam putingku itu dengan kepiawaiannya. Sekalian menghisap jarinya terus menari-nari di payudara kiriku. Tanganku meremas-remas rambutnya yang mulai kucal sekalian meremas-remas payudara kirinya yang sebelumnya sempat saya capai. Cerita Dewasa Terkomplet 2018

Lidah Kristin yang telah terbiasa sapu semua permukaan payudaraku dan melumat putingku dengan berganti-gantian. Desahan kami berlomba antara napas-nafas kami yang sudah tidak teratur kembali. Selanjutnya Kristin mencumbui perutku dan terus kebawah ke pusat kepuasanku yang pernah sudah ditelanjanginya.

“Bukit venusmu cantik sekali Wi..” pujinya membuatku tersanjung.

Otot-otot vaginaku berasa menegang saat jari-jari Kristin renggangkan labia mayoraku. Lantas jemari tengahnya mengorek-ngorek klitorisku dengan penuh hati.

“Aaahh.. sshh.. mmhh..” desahku untuk beberapa kalinya.
“Jilatin say.. saya paling sukai..”

Kristin menjilat klitorisku yang dirasa tegang. Lantas mengisapnya kuat-kuat. Uaahh.. rasanya nikmat sekali.. bahkan juga saat lidahnya mulai turun telusuri wilayah sekitaran lubang kawinku. Maunya pengin keluarkan semua lava kepuasanku yang mendobrak-gedor ingin keluar.

Pada akhirnya Kristin jatuhkan diri ke arah tempat tidur dan tarik tanganku. Sementara buah dadanya semakin kuat. Putingnya semakin memeras. Napasnya terengah-engah. Keringat telah membasahi sekujur badannya. Seperti keringatku. napasku. Saya lorot CD-nya yang telah basah betul. Lantas saya menindihnya sampai badan dan payudara kami sama-sama berimpitan, bibirku dilumatnya liar. Vagina kami sama-sama bersinggungan sampai memunculkan rasa panas di setiap vagina kami. Suara srek.. srek.. karena gesekan rumput vagina kami menambahkan nikmat kesan yang terbentuk.

Cerita Sex Lainnya:  Cerita Sex Di Halaman Sekolah

“Ooohh.. Wi.. telah lama sekali saya tertarik kamu.. aahhgghh..”
“Malam hari ini saya punyamu Kriiss..”

Sesudah sepuluh menit kami sama-sama berpagutan lidahku bergerak menuruni leher tingkatan Kristin sampai bibirku hinggap di payudaranya yang kuat dan ramun. Saya hirup puting susunya yang keras dan coklat. Pada akhirnya terwujud kemauanku untuk mengganyang pentilnya yang lebih besar tersebut.

“Wii.. terus aachh.. ehmm..” desahnya kenikmatan.

Itil V3
Selanjutnya saya makin turun dan mengisap pusarnya, Kristin tidak kuat diberlakukan begitu. Erangannya makin panjang.

“Aaach.. geli aach.. Wii..”

Saya terus mengisap-hisap pusarnya lantas saya turun dan saat sampai di Vaginanya. Saya singkap rumput-rumput liar di atas bukit belahnya itu selanjutnya mulai menjilat-jilatinya dan kadang-kadang mengisap klitorisnya yang menyembul sebesar kacang.

“Aaacchh.. Wii terus achh.. sedap..”

Kristin makin menggeliat tangannya menarik-narik sprei kamar hotel itu dan sesaat selanjutnya ia menjerit kuat. Aaacchh..!! Dan dari vaginanya menyemburkan lendir kepuasan yang lumayan banyak. Sruupp.. langsung saya hirup habis.

“Aaach Wii.. acchh..” jeritnya untuk beberapa kalinya.

Sesudah alami orgasme yang pertama itu, Kristin terkapar di atas tempat tidur. Saya selekasnya raih HPku dalam tas. Lantas selekasnya mengirimi SMS buat Eric, temanku ngewe. Kristin yang mengetahui jika saya mengontak seorang beraga cemburu. Ia selekasnya duduk pas di depanku.

“Sms siapa sich say?” bertanya Kristin cemberut.
“Ada dech..” jawabku sekalian tersenyum kepadanya.
“Ah, tidak asyik. Ucapnya kamu malam hari ini punyaku?” rajuk Kristin yang selanjutnya mengutak-utik vaginaku.

Birahiku berkobar-kobar lagi. Saya diamkan saja Kristin permainkan wilayah tersensitifku itu dengan jari-jari lentiknya. Napasku mengincar saat ujung jemari telunjuk Kristin masuk ke lipatan vaginaku yang berair selanjutnya mengelus-elus lipatan dalamnya. Narasi Seks ABG Ngentot Threesome

“Hoohh.. baby swety.. sedap sekali..” rintihku.

Payudaraku yang sudah lebam dijilatnya lidahnya selanjutnya dilumatnya putingku yang sangat keras tersebut. Dan telunjuknya terus memilin-milin clitorisku.

“Aaaghh.. terus.. yeaahh.. jilatin say..”

Kristin ganti menjilat-jilati vaginaku dan tangannya berpindah meremas-remas payudaraku yang sangat lebam dan warna merah oleh hisap-hisapannya. Rasanya kakiku tidak kuat menyokong badanku yang dirasa berat oleh birahi yang sudah tiba di ubun-ubun. Karena itu saya menghempas badanku di atas kasur dan Kristin melanjutkan bermainnya yang membawaku ke awang-awang.

Sekarang kami lakukan 69 model. Sama-sama hirup, sama-sama jilat dan kadangkala saya menekan lubang kepuasannya dengan jempolku. Lubang asyiknya yang merah merona saya tusuk dengan jemari telunjukku berulang-kali, begitupun yang dilakukan padaku. Berulang-kali klitorisku disedot oleh Kristin kuat-kuat. Berulang-kali Kristin alami orgasme, tetapi saya bisa bertahan. Sampai akhirnya pintu kamar dibuka di luar dan Eric ada dari kembali pintu.

“Hallo gadis-gadis! Sedang asyik nih?” sapanya.
“Ric, cepat sikatin saya dengan penismu!” teriakku pada Eric.

Kristin selekasnya minggir saat Eric menanggalkan semua bajunya. Sekilas kusaksikan roman muka Kristin yang sedikit cemberut. Tetapi saya tidak perduli yang terpenting Eric selekasnya memberikan kepuasan birahiku dan membawaku ke puncak-pucuk kepuasan. Eric tersenyum lebar melihati bibir kemaluanku yang makin basah. Saya tidak tahan kembali, selekasnya saya tujukan penis Eric yang telah mengacung-acung keras itu ke lubang kemaluanku.

“Aaaggh!” pekikku saat Eric menekan penisnya supaya masuk semua ke lubang kemaluanku.

Blees!! Pada akhirnya semua tangkai penis Eric sanggup membobol lubang kepuasanku. Rasa perih bersatu nikmat menjadi satu saat Eric mulai mengocak lubang kawinku masuk keluar.

“Aaawww.. sedap sekali vagina kamu Dewi.. geret.. tetapi siip..” bisik Eric memujiku.

Eric terus memompa vaginaku sampai kami tidak sadar keluarkan desahan dan rintihan birahi yang membuat Kristin terangsang sekali. Rasa cemburunya lenyap bahkan juga Kristin dekatiku lantas mengenyot payudara kiriku, dan Eric mengenyot payudara kananku. Semua kepuasan syahwat saya rasa dengan mata tertutup dan bibir yang menganga mendesah-desah. Sampai akhirnya saya rasakan lava kepuasanku yang mendobrak-gedor. Baca : Cerita Seks Riil Tes Mode Berbuntut Setubuhian

“Aaahh saya ingin keluar.. aahh.. sshh.. aahh..” pekikku.

Eric memompa penisnya makin cepat sampai saya kesusahan untuk menyeimbanginya. Dan lidahnya atau lidah Kristin makin liar menelusuri payudaraku. Lantas.. aahh.. Lendir kepuasanku memanas basah dan licin menyemburkan
sampai membecek disekitaran selakanganku. Eric terus memompa dengan liar sampai akhirnya ia berteriak ketahan,

“Aaagghh!!” Croot..croot.. spermanya muncrat ketelan lubang kepuasanku sampai memanas didalamnya.
“Riic.. keluarin penismu itu agar Kristin merasakan enaknya pejuhmu. Kriiss.. hirup vagina saya say..” kataku selanjutnya.

Kristin menjilat dan mengisap pungkas semua cairan di vaginaku sesudah Eric mengambil penisnya dari Vaginaku. Tetapi mendadak saja Kristin terpekik keras,

“Aaacchh!!”

Rupanya Eric menusukkan penisnya ke vagina Kristin yang elok jika menungging. Kristin misuh-misuh tetapi selanjutnya ikut-ikutan merasakan enaknya sikatan Eric yang sangat eksper ngentotin cewek-cewek dari beragam umur. Sekalian mengocak mundur-maju, Eric berpegangan sekalian meremas-remas payudara Kristin yang telah keras sekali. Saya sendiri menjilat-jilati vagina dan klitoris Kristin dan sesekali menjilat buah pelir Eric sampai membuat mereka sampai di puncak-pucuk cinta.

“Aduuh sayang.. terus.. ah.. sedap say.., sangat nikmat.. maunya pengin keluar say, aduuh.. enaknya, terus.. yang cepat.. say.. aduh saya tidak tahan ingin keluar..” Kristin menceracau tidak karuan sesaat selanjutnya badan Kristin menegang dan sur.. suurr croot.. croot..

Selanjutnya kami bertiga terkulai lemas bersimbah keringat yang membanjir.

“Terima kasih ya say.. kalian berdua memang luar biasa,” gumamku penuh kepuasan.
“Saya . Saya anggap terenak itu menjadi lesbian, rupanya saya perlu macam ,” ikat Kristin.
“You’re welcome. Kapan-kapan saya siap di adegan selanjutnya..,” tutur Eric. Lantas kami tertidur kecapekan tetapi penuh kepuasan.